Mantan Kades Koncer Kidul PMKD Sebagai Wadah Pengabdian Ekonomi Untuk Masyarakat Bondowoso

Bondowoso, WARTAPOS.CO.ID — Persatuan Mantan Kepala Desa (PMKD) Bondowoso terus menunjukkan komitmennya dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, meski para anggotanya tak lagi berada dalam jabatan politik. Mantan Kepala Desa Koncer Kidul, Musawer yang akrab di panggil Amir, menegaskan bahwa PMKD hadir sebagai wadah pengabdian berkelanjutan bagi para mantan kades yang masih ingin memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan di Desa masing-masing.

Dalam kegiatan sosialisasi bersama awak media, Amir menyampaikan bahwa PMKD merupakan organisasi para mantan kepala desa yang ingin tetap berbuat kegiatan ekonomi bagi masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Kami mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa di Bondowoso ada PMKD, persatuan mantan kepala desa. Kami ini pernah mengabdi, memahami kebutuhan dan persoalan di desa. Jadi kami ingin terus berbuat walau bukan lewat jalur politik,” ujar Amir.

Menurutnya, para mantan kepala desa memiliki pengalaman panjang dalam sektor pelayanan hingga pembangunan ekonomi. Pengalaman itu menjadi modal kuat untuk mendorong UMKM Bondowoso semakin melesat.

“PMKD ini ingin memajukan UMKM Bondowoso, bukan dari sisi politik, tapi dari pengalaman kami yang dulu berkecimpung dalam pelayanan dan ekonomi masyarakat,” tambahnya.

Amir kemudian mencontohkan sejumlah program ekonomi kecil yang pernah dijalankan bersama para mantan kades. Mereka pernah melakukan iuran modal antara Rp5 juta hingga Rp12 juta untuk membantu pengadaan kardus, yang kemudian dipasarkan secara gotong royong.

“Dulu kami iuran, meskipun hanya beberapa juta, tapi itu bisa dipakai untuk usaha bersama. Kami angkut barang bareng, jual bareng, sampai sekarang masih ada yang berjalan,” tegas Amir.

READ  Polres Bondowoso mendirikan pos dengan model rumah adat Jawa untuk mengamankan pelaksanaan Natal dan tahun baru.

Selain fokus pemberdayaan UMKM, Amir juga tengah menjajaki pengembangan komoditas potensial, salah satunya cabe jawa, komoditas bernilai tinggi yang banyak dibutuhkan untuk bahan jamu, herbal, hingga kosmetik. Ia menilai Bondowoso memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pengembangannya.

“Saya sudah studi ke Jember, melihat komunitas dan prospeknya. Cabe jawa ini panennya mudah, 15 hari sekali. Satu pohon bisa menghasilkan satu ons, dan dalam negeri saja belum terpenuhi kebutuhannya. Saya ingin ada pembibitan dan mendorong masyarakat menanam di pekarangan,” jelasnya.

Amir berharap pemerintah Kabupaten Bondowoso serta para anggota DPRD dapat memberikan dukungan, baik dalam bentuk pendampingan maupun akses permodalan, sehingga program pemberdayaan ekonomi yang digagas PMKD dapat berjalan lebih optimal dan dirasakan langsung oleh masyarakat. (Dik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *