Puluhan Siswa dan Guru Dilarikan ke Puskesmas Sumber Wringin Di Duga Akibat Keracunan Susu Kedelai Program MBG

Bondowoso, WARTAPOS.CO.ID – Dugaan keracunan massal terjadi di wilayah Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Rabu (3/12/2025). Puluhan siswa dari berbagai jenjang pendidikan hingga seorang guru harus mendapatkan perawatan intensif setelah mengonsumsi susu kedelai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Suasana di Puskesmas Sumber Wringin mendadak dipenuhi puluhan orang tua dan keluarga korban. Mereka menunggu dengan cemas di ruang tunggu, sementara tim medis sibuk menangani para siswa yang mengalami gejala mulai dari mual, pusing, hingga muntah.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan informasi yang dihimpun, puluhan anak menjadi korban, terdiri dari empat siswa MTs, empat siswa SMK, puluhan siswa SD, serta seorang guru MTs. Sebagian besar berasal dari SDN Sukorejo 1, tempat laporan awal kasus diduga keracunan ini muncul.

Para siswa mengaku mengalami gejala setelah meminum susu kedelai MBG yang dipasok oleh SPPG AI Hidayah III. Tak hanya di satu sekolah, laporan serupa muncul dari beberapa sekolah lain yang juga menerima distribusi makanan MBG pada hari yang sama.

Salah satu fakta yang menarik perhatian adalah ikut menjadi korbannya seorang guru MTs. Menurut kesaksian rekan sesama guru, insiden itu terjadi setelah sang guru mencoba minuman siswa yang tidak dihabiskan.

“Ibu ini kan wali kelas. Ada siswa yang tidak mau minum susunya, daripada dibuang diminumlah sama ibu ini. Akhirnya ibu ini ikut keracunan,” ujar seorang guru yang enggan disebutkan namanya.

Kepanikan pun meluas ketika jumlah korban terus bertambah. Petugas puskesmas segera melakukan tindakan cepat dengan memberikan infus dan obat anti-muntah kepada para siswa yang datang dengan kondisi lemas.

READ  Inilah Sosok Owner Dan Tim SPPG AL-HIDAYAH Desa Ardisaeng Bondowoso!

Hingga berita ini diturunkan, puskesmas dan instansi terkait belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab pasti dugaan keracunan massal tersebut. Sampel makanan dan minuman yang diduga menjadi pemicu telah diamankan untuk uji laboratorium guna memastikan adanya kontaminasi atau kesalahan dalam proses pengolahan.

Kasus ini kini menjadi perhatian warga dan orang tua siswa, mengingat program MBG merupakan program bantuan pangan bergizi yang ditujukan untuk menunjang kesehatan anak sekolah. Pemerintah daerah diminta segera melakukan evaluasi dan langkah cepat agar insiden serupa tidak kembali terulang. (Dik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *