BONDOWOSO, WARTAPOS.CO.ID – Komandan Brigif 9/DY/2 Kostrad, Kolonel Inf Roliyanto, S.I.P., M.I.P., menegaskan bahwa setiap prajurit harus menempatkan etika dan logika sebagai fondasi utama dalam menjalankan tugas. Penegasan ini disampaikan dalam pengarahan yang berlangsung di Markas Batalyon 514/SY/9/2 Kostrad, Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, sebagai upaya memperkuat profesionalisme dan karakter keprajuritan di lingkungan satuan.
Dalam arahannya, Kolonel Roliyanto menyampaikan bahwa etika merupakan cerminan jati diri seorang prajurit.
“Dalam setiap tindakan, prajurit harus memegang etika sebagai pedoman utama. Etika bukan hanya aturan, tetapi kehormatan yang harus dijaga kapan pun dan di mana pun,” tegas Danbrigif dalam arahannya. Senin (17/11/2025)
Selain etika, logika juga menjadi aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari tugas seorang prajurit.
“Dalam menghadapi situasi apa pun, logika harus digunakan untuk mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang logis akan meminimalisir kesalahan dan meningkatkan efektivitas tugas,” ujarnya.
Kolonel Roliyanto juga menjelaskan bahwa keseimbangan antara keduanya akan membentuk prajurit yang matang secara karakter maupun kemampuan.
“Etika dan logika itu satu paket. Tanpa etika, tindakan bisa salah arah, dan tanpa logika, tindakan bisa tidak tepat sasaran. Keduanya harus berjalan bersama,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa penerapan dua prinsip tersebut bukan hanya untuk kepentingan individu, tetapi juga demi menjaga nama baik satuan Kostrad.
“Ketika prajurit menjalankan tugas dengan etika dan logika, maka satuan ini akan semakin dipercaya dan dihormati masyarakat,” pungkasnya.
Melalui penekanan ini, Kolonel Roliyanto berharap setiap prajurit 514/SY Kostrad mampu menunjukkan profesionalisme dan integritas tinggi dalam setiap tugas, sekaligus menjadi teladan bagi satuan lainnya di jajaran TNI AD. (Dik)





